preload
Published in:



“Fiqh Perubahan Spiritual dalam Bulan Ramadhan”

Diantara sentuhan Allah yang penuh berkah atas kita adalah bulan Ramadhan; yang merupakan pusat pendidikan bagi umat islam untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan jiwa, mengevaluasi kembali misi dan strategi perjalanan hidupnya, memanfaatkan waktu yang berharga dan petunjuk robbaniyah sebagai sebaik-baik bekal dalam melintasi jalan dakwah kepada Allah.

Bahawa kita saat ini sangat memerlukan pada sesuatu yang kita sebut dengan “Fiqh Perubahan Spiritual dalam Bulan Ramadhan”; sehingga kita mampu mengaplikasikan sentuhan-sentuhan robbani ini untuk dapat muncul di permukaan bumi dengan lebih mulia dari kondisi hidup kita saat ini, mengambil dan menikmati sentuhan-sentuhan yang penuh berkah untuk mengarahkan jiwa-jiwa kita menuju perbaikan yang lebih baik dan mengubati apa yang terdapat di dalamnya penyakit dan racun-racun; sehingga mereka pun berhasil membersihkan ruh iman mereka dan mengangkatnya dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa pangkal perubahan adalah berasal dari dalam jiwa setiap insan; jiwa yang rindu meneguk tsaqofah dan suluk (prilaku) yang baik sehingga mampu menguasai berbagai urusannya, disiplin dalam berbagai tindak tanduknya, bijak dalam berbagai pandangannya. Dan kesemua itu memerlukan usaha yang berkesinambungan. Allah berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا * وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

“Sungguh beruntung orang yang selalu membersihkan jiwanya dan sungguh merugi orang selalu mengotori jiwanya”.(As-Syams:9-10);

dan juga karena perjuangan yang hakiki adalah melawan jiwa (hawa nafsu) sebelum berjuang melawan musuh. Imam Al-Banna mengungkapkan:

“Medan utama kalian adalah jiwa kalian sendiri; jika kalian berhasil mengalahkannya maka terhadap yang lainnya akan lebih mampu, namun jika kalian tidak berhasil mengendalikan dan mengubatinya maka dihadapan yang lainnya akan lebih lemah”

Karena itu, kita harus selalu berusaha melakukan perbaikan, pembersihan dan penyucian jiwa.

Sungguh Allah telah memberikan kemudahan kepada kita jalan menuju perubahan spiritual dalam bulan Ramadhan; sehingga menjadikan darinya sebagai titik tolak dan masa terbaik untuk melakukan perubahan yang muntij(berkesan) dan pemisah.Yang pada -akhirnya- mampu memperbaiki seluruh keadaaan yang sedang kita alami saat ini; karena pintu-pintu kebaikan telah terbuka lebar, dan celah-celah kejahatan telah tertutup rapat, sedangkan syaitan-syaitan telah terbelenggu dengan kuat. Rasulullah saw bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَنَادَى مُنَادٍ : يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ

“Jika datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup dan syaitan-syaitan terbelenggu, dan ada seruan yang memanggil: Wahai para pencari kebaikan bersegeralah, dan wahai para pelaku kejahatan berhentilah”. (Lima perawi hadits kecuali Abu Daud)

Dan di dalamnya juga terdapat seruan yang sangat jelas kepada para ulul albab (orang yang cerdas) untuk memanfaatkan bulan ramadhan yang penuh keistimewaan setelah Allah mudahkan berbagai jalan; dengan terbukanya pintu-pintu, tertutupnya pintu-pintu neraka dan terbelenggunya para syaitan.

Namun agar “Fiqh Perubahan Spiritual” ini memberikan buahnya, maka kita harus memiliki banyak persyaratan; diantaranya adalah keinginan yang sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan, memahami bagaimana melakukan perubahan, dan menjadikan perubahan sebagai kerja nyata bukan hanya sekadar ucapan lisan, begitu pula memahami bahwa perubahan tidak datang dari luar namun hadir dari dalam jiwa itu sendiri. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Bahwa sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang melakukan perubahan”.(Ar-Ra’ad:11),

Begitupula dengan adanya azimah (keinginan yang kuat) dan benar dalam melakukan perubahan.

Bahawa perubahan jiwa menuju yang lebih baik bukan hanya sekadar mimpi dan angan-angan, namun ia merupakan jalan diatas bumi realiti;diawali dengan pembersihan jiwa dari berbagai kekurangan dan kesalahan dan kemudian menghiasi dan mengisinya dengan berbagai macam bentuk pembersihan jiwa yang pengaruhnya terlihat dalam ucapan, perbuatan dan interaksi kita dengan keluarga, tetangga dan manusia yang ada disekitar kita, sehingga -setelah itu- akan dapat merubah jiwa kita; baik pada bulan ramadhan dan setelahnya, secara maksimum menuju jiwa qur’ani yang rindu dengan siraman ruhani Al-Quran dan bekalnya.. Susuk robbani; yang tidak mencari yang lain dibaliknya kecuali hanya berharap ridha Allah.

Dan diantara perkara yang dapat merealisasikan perihal tersebut diatas adalah menghiasi diri dengan keinginan yang kuat, azimah yang teguh, dan memulai dengan sikap optimis, bersungguh-sungguh dalam membangun jiwa yang baik. Kerana dari itu, bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas dan berharga untuk merenovasi kembali tubuh dan jiwa kita,membuang perilaku dan tindak tanduk tercela di tengah kehidupan kita, serta mengeluarkan diri dari kongkongan ekslusifisme menuju pembangunan hubungan positif dengan orang lain.

Bahawa langkah utama dalam melakukan perubahan hakiki pada bulan yang mulia ini adalah hendaknya berfokus pada keikhlasan yang murni karena Allah, memiliki rasa malu dihadapannya, rasa takut dan selalu memuhasabah(introspeksi) diri; sehingga hal tersebut menjadi pendorong sepanjang hidup kita insya Allah. Sebagaimana kita harus melakukan taubat yang sebenar-benarnya dan sungguh-sungguh; jika hal tersebut merupakan kewajiban dalam setiap waktu dan setiap saat, maka pada hari-hari yang mulia ini –bulan ramadhan- harus lebih wajib lagi.

Berusaha untuk memperbanyakan ibadah pada bulan ini, khususnya qiyam lail, tahajjud dan tilawah(membaca) Allah dengan diiring mentadabburkan, berinteraksi dan menerapkannya dalam jiwa dan realiti kehidupan. Berdzikir kepada Allah dan beristighfar, berdoa dan ibtihal (mengagungkan) Allah. Dan hendaknya berhati-hati dari tipu daya dan gurauan yang ada disekitar kita sehingga menghilangkan waktu yang berharga kita pada bulan ramadhan yang mulia, dan jangan lupa pula memperbanyak sedekah dan menjalin kasih sayang terhadap para yatim dan fakir miskin serta memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa.

Kita tidak boleh lalai dari memanfaatkan prestasi perubahan yang ada dalam bulan Ramadhan terhadap jiwa kita; seperti terbiasa mengambil keputusan, teguh diatasnya, fokus diri terhadap prestasi kerja, menghilangkan kerutinan dalam adat dan perbuatan,baik dalam mendisiplinkan waktu,dan baik dalam memfungsikan prestasi dalam seluruh kehidupan kita.

Sumber: http://www.al-ikhwan.net/ramadhan-dan-fiqh-perubahan-576/

Dan diedit sedikit utk kemudahan pemahaman.

Read More...


Health Guidelines for Ramadhan


This article provides useful advice on how to avoid some common problems encountered in Ramadan. If followed, it would enable one to fast comfortably and enjoy fully the spiritual benefits of Ramadan.

During the holy month of Ramadan, our diet should not differ very much from our normal diet and should be as simple as possible. The diet should be such that we maintain our normal weight, neither losing nor gaining. However, if one is over-weight, Ramadan is an ideal time to normalize one's weight.

In view of the long hours of fasting, we should consume slow digesting foods including fibre containing-foods rather than fast-digesting foods.Slow digesting foods last up to 8 hours, while fast-digesting foods last for only 3 to 4 hours.

* Slow-digesting foods are foods that contain grains and seeds like barley, wheat, oats, millet, semolina, beans, lentils, whole meal flour, unpolished rice, etc. (called complex carbohydrates).
* Fast-burning foods are foods that contain sugar, white flour, etc. (called refined carbohydrates).
* Fiber-containing foods are bran-containing foods, whole wheat, grains and seeds, vegetables like green beans, peas, sem (papry), marrow, mealies, spinach, and other herbs like methie, the leaves of beetroot (iron-rich), fruit with skin, dried fruit especially dried apricots, figs and prunes, almonds, etc.

The foods eaten should be well-balanced, containing foods from each food group, i.e. fruits, vegetables, meat/chicken/fish, bread/cereals and dairy products. Fried foods are unhealthy and should be limited. They cause indigestion, heart-burn, and weight problems.

AVOID


* Fried and fatty foods.
* Foods containing too much sugar.
* Over-eating especially during the meal before Dawn (sehri. or suhur)
* Too much tea during the meal before Dawn (sehri. or suhur). Tea makes you pass more urine taking with it valuable mineral salts that your body would need during the day.
* Smoking cigarettes. If you cannot give up smoking, cut down gradually starting a few weeks before Ramadan. Smoking is unhealthy and one should stop completely.

EAT

* Complex carbohydrates during the meal before Dawn (sehri. or suhur) so that the food lasts longer making you less hungry.
* Haleem is an excellent source of protein and is a slow-burning food.
* Dates are excellent source of sugar, fibre, carbohydrates, potassium and magnesium.
* Almonds are rich in protein and fibre with less fat.
* Bananas are a good source of potassium, magnesium and carbohydrates.

DRINK

* As much water or fruit juices as possible between iftar (Breaking fasting) and bedtime so that your body may adjust fluid levels in time.

Common Medical Problems

CONSTIPATION
Constipation can cause piles (haemorroids), fissures (painful cracks in anal canal) and indigestion with a bloated feeling.

Causes: Too much refined foods, too little water and not enough fibre in the diet.
Remedy: Avoid excessive refined foods, increase water intake, use bran in baking, brown flour when making roti.

INDIGESTION AND WIND
Causes: Over-eating. Too much fried and fatty foods, spicy foods, and foods that produce wind e.g. eggs, cabbage, lentils, carbonated drinks like Cola also produce gas.

Remedy: Do not over-eat, drink fruit juices or better still drink water. Avoid fried foods, add ajmor to wind-producing foods.

LETHARGY ('low blood pressure')
Excessive sweating, weakness, tiredness, lack of energy, dizziness, especially on getting up from sitting position, pale appearance and feeling faint are symptoms associated with "low blood pressure". This tends to occur towards the afternoon.

Causes: Too little fluid intake, decreased salt intake.

Remedy: Keep cool, increase fluid and salt intake.

Caution: Low blood pressure should be confirmed by taking a blood
pressure reading when symptoms are present. Persons with high blood pressure may need their medication adjusted during Ramadan. They should consult their
doctor.

HEADACHE
Causes: Caffeine and tobacco-withdrawal, doing too much in one day,
lack of sleep, hunger usually occur as the day goes by and worsens at the end
of the day. When associated with "low blood pressure", the headache can be
quite severe and can also cause nausea before Iftar (Breaking Fasting).

Remedy: Cut down caffeine and tobacco slowly starting a week or two
before Ramadan. Herbal and caffeine-free teas may be substituted. Reorganize
your schedule during the Ramadan so as to have adequate sleep.

LOW BLOOD SUGAR
Weakness, dizziness, tiredness, poor concentration, perspiring easily,
feeling shaky (tremor), unable to perform physical activities, headache,
palpitations are symptoms of low blood sugar.

Causes in non-diabetics: Having too much sugar i.e. refined carbohydrates
especially during the meal before Dawn (sehri or suhur) . The body produces too much insulin causing the blood glucose to drop.

Remedy: Eat something at suhur (sehri) and limit sugar-containing foods and
drinks.

Caution: Diabetics may need to adjust their medication in Ramadan,
consult your doctor.

MUSCLE CRAMPS
Causes: Inadequate intake of calcium, magnesium and potassium foods.

Remedy: Eat foods rich in the above minerals e.g. vegetables, fruit,
dairy products, meat and dates.

Caution: Those on high blood pressure medication and with kidney stone
problems should consult their doctor.

PEPTIC ULCERS, HEART BURN, GASTRITIS AND HIATUS HERNIA
Increased acid levels in the empty stomach in Ramadan aggravate the
above conditions. It presents as a burning feeling in the stomach area under
the ribs and can extend upto the throat. Spicy foods, coffee, and Cola
drinks worsen these conditions.

Medications are available to control acid levels in the stomach. People
with proven peptic ulcers and hiatus hernia should consult their doctor well
before Ramadan.

KIDNEY STONES
Kidney stones may occur in people who have less liquids to drink.
Therefore, it is essential to drink extra liquids so as to prevent stone formation.

JOINT PAINS
Causes: The increased pressure on the knee joints during Salat. In the elderly and those with arthritis this may result in pain, stiffness, swelling and discomfort.

Remedy: Lose weight so that the knees do not have to carry any extra
load. Exercise the lower limbs . Being physically fit allows greater fulfillment,
thus enabling one to be able to perform salat with ease.

From an article by :

Dr. Farouk Haffejee
Islamic Medical Association of South Africa - Durban

Read More...

Total Pageviews

THANK YOU

AHLAN WAHSAHLAN

http://www.kddi.com/sakura2009/blogparts/js/sakura.js